Senin, 04 Juni 2012

Profil Wirausahwan : H. Abd. Rauf - Penggilingan Beras


PROFIL PENGUSAHA
Nama                               : H. Abd. Rauf
Tempat, tanggal lahir       : Soppeng, 10 April 1959
Alamat                            : Jl. Poros Soppeng Pare
                                        Desa Panincong.
Jenis Usaha                     : Produksi/Penggilingan
                                          Beras.
                                       
Bapak H. Abd.  Rauf yang lebih dikenal dengan panggilan H. Laupe mulai merintis usahanya bersama istrinya Hj. Suharti sejak tahun 1991 jadi usaha ini sudah berdiri selama 21 tahun. Usaha ini berlokasi di dekat rumahnya Jl. Poros Soppeng Pare desa Panincong. Jika dilihat dari depan pabrik ini tidak tampak atau tidak ada tanda-tanda bahwa di tempat itu ada perusahaan yang cukup besar. Setalah masuk ke dalam daerah tersebut dan berjalan-jalan ke belakang rumah maka kita akan melihat sekitar 100 meter ke belakang merupakan bangunan-bangunan yang di dalamnya terdapat mesin-mesin berat dan gudang penyimpanan.

Usaha ini dimulai dengan modal sepuluh juta pada awalnya usaha ini masih kecil karena hanya melayani di dalam daerah saja. Usaha ini kemudian di beri nama CV. MENARA, nama ini merupakan kepanjangan dari Manna Rauf dimana Manna adalah nama anak pertamanya dari 5 bersaudara yang merupakan anak perempuan satu-satunya. Alasan beliau memilih usaha ini karena tidak usaha penggilingan padi yang besar di daerah soppeng kecuali Bulog dan setiap hari orang mengkonsumsi beras dan banyak bahan baku (padi)  tersedia.  Lambat laun usahanya menjadi besar dan terkenal sampai ke pulau Kalimantan. Sekitar tahun 2003 perusahan ini mengalami kejatuhan karena orang kepercayaannya memebawa kabur semua uangnya namun beliau tidak berputus asa dia memulainya lagi dari awal dengan modal dari bank. Saat itu anak-anaknya juga sudah dewasa jadi selain dibantu oleh istrinya beliau juga dibantu oleh  2 orang anaknya (anak kedua dan ketiga) yang merupakan orang kepercayaannya karena kapok mempercayai orang lain.
Kendala-kendala yang dialaminya dalam menjalani usaha ini adalah kurang modal dan kurang tenaga kerja sehingga meminjam di bank dan menggunakan mesin-mesin berat jadi tenaga kerja yang digunakan menjadi sedikit dan pekerjaan lebih cepat.  Saat ini beliau mempekerjakan 10 orang pekerja.
Bahan bakunya diperoleh dari berbagai daerah   seperti Soppeng, Sidrap. Bone dan daerah lainnya yang menghasilkan padi. Dulu padi dikeringkan secara manual namun sekarang sudah tidak lagi karena beliau telah membeli mesin berat dari jepang berupa mesin pengering sehinnga suhunya dapat diatur jadi beras tetap utuh saat penggilingan karena dikringkan sampai suhu optimum dimana jika terlalu kering atau kurang kering akan hancur saat digiling. Selainmesin pengering juga dilengkapi mesin penggiling yang besar seperti gambar dibawah:       Mesin-mesin berat di atas didatangkan langsung dari Taiwan beserta beberapa orang  untuk memasangkan alat-alatnya dan mengajarkan  cara mengoperasikannya. Biaya yang digunakan untuk membeli mesin-mesin ini mencapai 700 juta ( namun menurut kabar yang beredar di masyarakat mencapai 3 M, kemungkinan ini adalah rahasia perusahaan) dimana dananya di peroleh dari bank dan sebagian uang pribadi.
Dalam seminggu dapat diproduksi sebanyak 80-100 ton beras. Beras yang dipasarkan ada tiga tingkat kwalitas dengan harga berbeda pula perkarungnya yaitu  Rp. 180.000,-; Rp. 190.000,-; dan Rp. 200.000,-.
Beras hasil produksi dipasarkan ke kota-kota besar di Kalimantan yang biasanya sebanyak 36 ton per minggu khusus untuk Kalimantan saja yang lainnya di Makassar, Parepare serta di Bulog. Selain itu juga melayani pembeli eceran atau masyarakat sekitarnya dengan harga Rp. 6.500,- /liter. Biaya operasional (gaji pekerja dll) yang dikeluarkan perbulan bisanya 10-20 juta dan keuntungan yang diperoleh perbulan dapat mencapai 40-50 juta.
Cerita tentang perusahaan milik H. Abd. Rauf ini dapat dijadikan inspirasi bagi kita untuk memulai usaha dimana beliau bukanlah sarjana tapi dengan kerja keras dan kemauaan tidak ada yang tidak mungkin orang yang pendidikannya rendah bias sukses apalagi kita yang berpendidikan tinngi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar