Rabu, 27 Juni 2012

Profil Wirausahawati : Rusni (Bross Hand Made)


Kegagalan adalah sukses yang tertunda. Pepatah ini pas untuk menggambarkan perjalanan usaha Rusni (32). Kerugian Rp 10 juta karena usaha ayam potongnya gagal tak menyurutkan semangat berbisnis Hermawati.
Peristiwa yang terjadi tahun 2006 itu dituturkan Rusni di kediamannya di Desa Cakura`, Kecamatan PolongBangkeng Selatan, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, beberapa waktu lalu.
Kegagalan usaha ayam potongnya itu membuat Rusni dan suaminya, Saparuddin, harus hidup dengan menumpang tinggal di rumah milik orangtuanya.
Usaha ayam potong yang dimulai tahun 2004 bermodal Rp 20 juta, pinjaman dari bank, tidak berjalan mulus. Kerugiannya mencapai hingga kuranglebih setengah modalnya.
Tinggal di rumah mertuanya, yang terletak di Desa Cakura, menjadi titik balik bisnis Rusni. Setelah usaha ayam potongnya mengalami kegagalan maka Rusni yang merupakan salah satu guru seni di SMA negri diTakalar ini memberikan kesempatan kepada suaminya untuk menjalankan usaha pembuatan pagar besi. Usaha yang cukup membangkitkan semangat Rusni dan Saparuddin suaminya.

Setelah usahanya berjalan beberapa tahun, Rusni pun merasa ada yang belum cukup karena usaha pagar besi itu sangat berat dan peminatnya pun masih kurang. Pesanan pagar besi yang hanya maksimal 5 dalam kurung waktu 6 bulan itupun kembali dipertimbangkan oleh Rusni.

Hingga suatu saat Rusni pun berfikir untuk melakukan usaha yang berkaitan dengan ilmu yang dimilikinya yaitu dalam bidang Seni. Nah, disinilah awal mula usaha berkembang yang dilakoni Rusni. Usaha tersebut adalah pembuatan BROSS hand made dengan modal sisa usaha sebelumnya yang hanya Rp.500.000 merupakan titik awal Rusni untuk usahanya. Usaha tersebut dengan gigih dijalankan hingga saat ini. Usaha tersebut berjalan mulus dan pemasarannya pun hingga sekarang mencapai 3 sektor yaitu Kendari, Palu dan makassar khususnya Takalar. Dalam sebulan Rusni bisa mendapatkan hasil minimal Rp. 2jt perbulan untuk satu daerah dengan harga Bross perbiji dijualnya Rp. 5.000,00 hingga Rp. 20.000,00.

Usaha yang berjalan lancar itu belum membuat Rusni dan suaminya puas, selanjutnya ia akan memprogramkan usaha pembuatan sarung pantai motif batik hand made. Usaha tersebut untuk saat ini masih di uji cobakan dengan minat para pemakai.
Komentar / Tanggapan
Oleh FATHMORIKA

Dari kisah seorang pengusaha Bross (RUSNI) asal Desa Cakura`, Kecamatan Polongbangkeng selatan, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan yang dapat kita petik adalah :

1.      Semangat berwirausahanya yang tinggi sehingga dia bisa bangkit dari kegagalan.
2.      Prinsip yang kuat bahwa “ kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda” yang menjadi motivator bagi istri dari Saparuddin ini.
3.      Komitmen yang  dimiliki oleh RUSNi, bahwa tujuan utamanya untuk memperbaiki taraf hidupnya bukan untuk mencari keuntungan semata.
4.      Keberanian Rusni mengambil resiko. Dia buktikan ketika usaha pertamanya gagal dengan mecoba usaha-usaha berikutnya.
5.      Rusni juga cerdas dalam memanfaatkan ilmu yang dimilikinya untuk dijadikan sebuah usaha yang sangat menarik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar