Rabu, 27 Juni 2012

Profil Wirausahwan : Fahrul



Fahrul, yang sering dipanggil Rul, lahir di desa Masale, 13 Desember 1985. Anak ke-2 dari 3 bersaudara ini telah memulai usahanya saat masih remaja dengan berjualan pulsa diantara teman–temannya. Usahanya ini tidak bertahan lama karena kadang – kadang temannya tidak membayar pinjaman mereka. Melihat usahanya tidak mendapat kemajuan Ia pun beralih haluan menjual barang – barang campuran. Namun, usaha ini juga tidak cukup bertahan lama. Setelah mengalami berbagai kerugian, Ia pun sempat berhenti sejenak. Melihat peluang usaha yang ada saat itu, bapak satu anak tersebut kembali memulai usaha berjualan pulsanya dengan modal yang berasal dari uang tabungannya sendiri. Ia tak lagi menjual pulsa dikalangan teman – temannya, tetapi mulai membuka kios kecil – kecilan. Melihat usahanya mendapat kemajuan, keluarganya mulai memberikan suntikan modal pada bisnis pulsanya ini. Barang – barang yang mengisi kios pulsanya ini mulai bervariasi mulai dari pulsa dari bentuk fisik sampai elektrik, kartu perdana dan casing berbagai merk hp. Disamping menjual pulsa, ia juga berjualan pakaian bersama dengan istrinya dengan membuka kios disamping tempat penjualan pulsanya. Akan tetapi, usahanya ini pun terpaksa gulung tikar karena masyarakat disekitar tempatnya berjualan malas melunasi kredit pakaian mereka. Mereka akhirnya memutuskan untuk fokus pada bisnis pulsa mereka.

Pada tahun 2009, pegawai RSKD provinsi Sul – Sel ini pun mulai mengajukan permintaan pinjaman dana ke bank. Dengan dana bantuan tersebut, kini Rul memiliki 1 kios pulsa lagi.  Usaha penjualan pulsanya pun saat ini mengalami kemajuan. Saat ini, ia tidak hanya melayani penjualan pulsa tetapi juga pembayaran tagihan listrik dan telepon. Selain itu, ia juga mulai menjual hp beberapa buah, MP3, headset, memory card,dll. Usahanya ini membuat pundi – pundi keuangannya bertambah berat. Banyaknya anak muda yang sering nongkrong di dekat kios penjualan pulsanya sambil bermain musik, menariknya untuk membuka usaha yang lain.
  Ia pun mulai membuka studio musik yang terletak tidak jauh dari kios pulsanya. Tempat studio musiknya cukup strategis, akses kendaraan yang mudah, terletak bersebelahan dengan sebuah sekolah  kejuruan, biaya terjangkau,  serta tempat yang lumayan sejuk membuat studio musik ini selalu ramai ditongkrongi oleh anak – anak maupun remaja yang ingin menyalurkan hobi bermusik mereka ataupun hanya sekadar untuk berteduh sepulang  sekolah. Usaha studio musiknya ini dibangun bersama dengan  saudara dan seorang temannya. Studio musiknya pun berkembang sejalan dengan bisnis pulsanya. Saat ditanya apakah ia akan membuka usaha yang lain lagi ia pun hanya menjawab “ liat peluang saja ”. “ Yang penting itu kita harus bisa melihat peluang yang ada, selain itu juga harus ada kemauan dari diri sendiri, setelah itu cintai usaha anda. Kalau masalah modal, yang terpenting itu modal nekat yang harus tinggi ” katanya sambil tertawa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar