Rabu, 27 Juni 2012

Business Plan : Investasi Lahan Sawit


I. RINGKASAN EKSEKUTIF
            Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal. Salah satu jenis investasi ialah investasi lahan. Investasi lahan - diharapkan dengan bertambahnya populasi dan penggunaan tanah; harga tanah akan meningkat di masa depan.
            Prospek pengembangan kelapa sawit relatif baik. Dari sisi permintaan, diperkirakan akan tinggi di masa mendatang. Ini karena, dibandingkan dengan produk - produk pengganti seperti minyak kedelai, minyak jagung dan minyak bunga matahari, preferensinya relatif tinggi untuk minyak kelapa sawit, karena minyak kelapa sawit memiliki banyak keuntungan lebih dari produk pengganti.
            Berdasarkan data Oil world diperkirakan produksi CPO 5 tahun ke depan akan meningkat tapi lebih kecil di banding konsumsi masyarakat dunia. Tingkat produksi CPO masih di kuasai Malaysia dengan penguasaan 50 % market dunia, sedangkan Indonesia berada pada tingkat kedua dengan 30% penguasaan market dunia. Menariknya, lahan di Indonesia lebih berpotensi untuk perluasan ketimbang Negara lainnya di dunia.

            Pulau Sulawesi merupakan lahan yang berpotensi sebagai sasaran bisnis lahan kelapa sawit, dikarenakan letaknya berada disekitar garis khatulistiwa yang menyebabkan wilayahnya beriklim tropis sebagai habitat kelapa sawit. Mengingat juga baru-baru ini telah di buka lahan dari hutan di sulawesi tenggara dan ditambah lagi datangnya investor dari luar daerah untuk membuka pabrik kelapa sawit dan memberi peluang kerja bagi masyarakat sekitar.
            Dari fakta-fakta di atas kami melihat sebuah peluang usaha untuk berbisnis jenis investasi tanah baik lahan kosong maupun lahan berisi tanaman kelapa sawit.
II. BISNIS
a.    Konsep Bisnis
Investasi pengembangan lahan kebun kelapa sawit sangat menarik, karenaperusahaan penampung tandan buah segar sawit sudah ada, lahan juga sudah tersedia namun belum dikelola. Secara teknis kelapa sawitcocok dibudidayakan, demikian jugakelembagaan pendukung berupakoperasi sudah dibentuk, hambatanyang paling berarti saat ini adalah danapembangunan kebun, yang dapatmembantu masyarakat calon pengusahakelapa sawit dapat mengelola usahanya,dana masyarakat sangat terbatas, sehingga perlu kepedulian perbankan,pengusaha, pemerintah, atau lembaga keuangan lain.
Konsep bisnis yang kami usung adalah bisnis properti dengan membeli lahan kosong yang belum ditanami kelapa sawit dengan alasan harga yang lebih murah. Kemudian ditanami bibit sendiri kemudian dilakukan perawatan hingga sawit mampu berproduksi dan kemudian dijual kembali dengan harga berlipat dari harga semula.
Alasan berani terjun dalam bisnis ini karena adanya beberapa faktor pendukung :
·         Murahnya harga lahan kosong di wilayah Kec. Tanggetada dan watubangga Kab. Kolaka akibat lokasinya berada di pinggiran hutan.

·      Lahan-lahan tidur yang tidak tergarap karena tidak tersedia modal/dana masih cukup luas, sehingga dalam hal ini sangat mengharapkan uluran tangan investor untuk dapat memberikan kesempatan bermitra dalam bentuk pasar (penerimaan hasil komoditi), dan fasilitas pendanaan.

·         Investasi lahan perkebunan kelapa sawit memang relatif belum begitu dikenal masyarakat, Kelapa Sawit terlanjur dikenaloleh masyarakat sebagai komoditas yang banyak dikembangkan pada perkebunan di Sumatera, Kalimantan,dan Malaysia.

·      Potensi pengembangan kelapa Sawit di Sulawei Tenggara,tidak lepas dari adanya perusahaan swasta dari investor yang baru saja beroperasi mengelola kebun kelapa sawit seluas di wilayah Garut Kec. Tanggetada dan Watubangga.Kapasitas pabrik kelapa sawit swasta saat ini sedang mengalami kekurangan bahan baku, sehingga membutuhkan pasokan kelapa sawit dari masyarakat, di sisi lain masyarakat juga berkeinginan untuk membangun perkebunan kelapa sawit di lahan miliknya.

c.    Paket Usaha yang ditawarkan :
·         Paket lahan kosong per  1 kapling (2 ha) berkisar  Rp 8,000,000, - Rp 10.000.000,
·         Paket lahan tanaman sawit (bibit) per 1 kapling (2 ha) berkiar Rp 25.000.000,-
III. PASAR
·         Pemborong membuka hutan sebagai lahan kosong
·         Kami membeli lahan kosong terebut tanpa tanaman sawit terlebih dahulu agar mendapatkan harga jauh lebih murah sekitar Rp 8 – 10 juta / kapling
·         Dengan modal yang kami miliki, kami mencoba untuk memiliki lebih dari 2 kapling lahan kosong (2 x 8 juta = Rp 16 juta)
·         Menanami lahan kosong tersebut dengan bibit sawit yang dibeli dari perusahaan, 1 kapling dapat ditanami 136 bibit (@50.000)
·         Memberadayakan waktu luang kami untuk melakukan perawatan bibit (penyemprotan hama, pembersihan gulma)
·         Memantau perkembangan sawit hingga masa produksi tiba (4-6 tahun)
·         Melakukan promosi penjualan untuk lahan pertama  bila telah berproduksi

·         Melakukan panen perdana untuk lahan kedua :
Kondisi tanaman:
terurus dengan baik, dan umur tanaman 4- 6 tahun:
Dalam 1 hektar terdapat tanaman sebanyak 136 batang pokok sawit.
Dengan rotasi panen 1 minggu sekali, diperoleh setengahnya atau 68 batang dengan rata-rata jumlah TBS (tandan buah segar) per pokok 1 tandan.
Berat TBS sekitar 10Kg. Atau dalam 1 hektarnya diperoleh: 68 btg x 1TBS x 10 = 680kg
Untuk 2 hektar, hasil tersebut dikalikan dengan 4 sehingga diperoleh 2720 Kg.
Dengan harga TBS sekarang mencapai hingga Rp.1.700/Kg, maka penghasilan sebesar 4,5 jt per bulan sudah ditangan.
Para petani hanya perlu mengeluarkan biaya pupuk dan herbisida sekitar Rp.500.000;/bulan per 2 hektar, sehingga penghasilan bersih sekitar 4 juta rupiah X 2 Bulan = Rp 8.000.000-

Selain keuntungan langsung yang diperoleh para petani, mereka juga mendapatkan manfaat peningkatan nilai aset, karena lahan yang telah ditanami sawit mempunyai nilai aset yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan lahan kurang produktif. Manfaat lainnya adalah peningkatan pertumbuhan ekonomi wilayah yang dapat memacu penyerapan tenaga kerja dan tumbuhnya usaha-usaha baru yang dapat membantu mengurangi pengangguran terbuka dan pengangguran tertutup di perdesaan.
Positioning :
“ investasi lahan hari ini, bahagia dikemudian hari “
Perilaku Konsumen :
·         Kebanyakan masyarakat menyimpan tabungan mereka dalam bentuk tabungan bank dengan bunga rendah.
·         Masyarakat selalu mencari cara aman untuk menyelamatkan harta mereka dari prilaku konsumtif mereka sendiri.
·         Masyarakat selalu mencari bisnis penanaman modal yang berlipat ganda dari modal awal mereka

Berdasar dari perilaku konsumen diatas, kami melihat sebuah peluang usaha untuk berinvestasi tanah/ lahan sebagai tabungan hari tua dengan keuntungan berlipat.

IV. PEMBELI
·          Target pemasaran yaitu masyarakat umum, mulai dari mahasiswa, pegawai, petani, investor dan pihak lain yang ingin menabung dengan cara investasi.

V. RISIKO
·         Selain dapat menambah penghasilan seseorang, investasi juga membawa risiko keuangan jika investasi tersebut gagal. Kegagalan investasi disebabkan oleh banyak hal, diantaranya adalah faktor keamanan (baik dari bencana alam atau diakibatkan faktor manusia), atau ketertiban hukum.

VI. MANAJEMEN
·         Profesionalisme
·         Keahlian dalam mengatur keuangan, perawatan dan strategi pemilihan lokasi
·         Atribut-atribut pribadi seperti daya inisiatif, ambisi, kesabaran, percaya diri dan sikap optimis.

VII . PROYEKSI KEUANGAN
·         Modal
No
Komponen
Biaya
1
Pembelian lahan 2 kapling
Rp 16.000.000,
2
Sertifikasi lahan
Rp 1.200.000,
3
Admin dan Notaris
Rp 1.000.000,
4
Perawatan
Rp 1.000.000,

Total
Rp 19.200.000,
·         Pendapatan produksi sawit per 1 kapling dalam 1 bulan dapat mencapai Rp 6.500.000, untuk usian 4 tahun, dan harga akan naik seiring bertambahnya usia.  Jadi keuntungan untuk 2 kapling Rp 13.000.000, perbulan.

·         Sedangkan harga jual lahan perkapling untuk lahan sawit yang telah berproduksi mencapai Rp 30.000.000 hingga Rp 45.000.000. Jauh dari modal awal yang hanya sebesar Rp 19.000.000,belum lagi bila usia sawit mencapai 6 hingga 29 tahun maka keuntungan akan lebih banyak.

1 komentar:

  1. akhirx tugas bisa terposting,,, makasiih ikbal nahh.. alhamdulilahh dapat A semua jii pale

    BalasHapus