Senin, 04 Juni 2012

Laporan Hasil Penjualan : BACRY MaEnYoss (ICP 2009)


A.    Deskripsi Usaha
Jenis usaha ini bergerak di bidang penjualan pangan, yakni penjualan kripik pisang, dengan label “BACRY MaEnYoss”. Bacry merupakan singkatan dari banana crispy atau dalam bahasa indonesia disebut kripik pisang, sedangkan maenyoss merupakan singkatan dari nama para pembuat usaha yakni irmayanti, endang, dan yassaroh. Bahan baku utama yang digunakan dalam usaha ini adalah pisang. Banana crispy yang diproduksi dibuat dalam berbagai variasi rasa, yaitu manis, pedas manis, dan coklat. Sasaran penjualan kripik pisang adalah mahasiswa.
1.      Analisis Situasi
Pisang merupakan salah satu buah yang kaya akan vitamin. Pisang dapat dikonsumsi secara langsung jika sudah matang, dan dapat pula dikonsumsi dengan cara diolah (digoreng, direbus, atau pengolahan lainnya) terlebih dahulu sebelum dikonsumsi baik dalam keadaan mentah maupun setelah pisang matang. Buah tersebut mudah diperoleh di hampir semua pasar yang ada di makassar dengan harga yang terjangkau. Buah pisang juga selalu tersedia di pasaran dalam jumlah banyak. Umumnya mahasiswa senang mengkonsumsi makanan camilan yang murah namun enak dan bergizi. Peluang itulah yang menginspirasi untuk membuat usaha banana crispy.


2.     Waktu dan Tempat Produksi
Produksi banana crispy dilaksanakan di asrama II HIPMI Pare, jalan Daeng Tata 1 Blok 4B nomor 7 90224 Makassar. Lokasi produksi merupakan lingkungan tempat tinggal yassaroh. Pemilihan lokasi tersebut dikarenakan lokasinya yang cukup luas dan bersih serta alat pengolahan yang lengkap. Selain itu, lokasi produksi yang dekat dengan pasar hartaco sehingga mudah memperoleh bahan baku penjualan. Produksi dilakukan sebanyak dua kali, yakni pada tanggal 8 April 2012 dan 22 April 2012.

3.     Hambatan
Hambatan yang ditemukan selama menjalankan usaha ini adalah sulitnya mencari waktu luang untuk memproduksi banana crispy sehingga proses produksi hanya dilaksanakan dua kali.

B.     Produksi
1.      Bahan dan alat produksi
Bahan yang digunakan dalam pembuatan banana crispy antara lain:
a.    Pisang kepok mentah 5 sisir
b.    Cokelat batang 1 bungkus
c.    Gula pasir 1 kg
d.    Minyak goreng 2 L
e.    Cabai secukupnya
f.    Blue band 1 bungkus
g.    Air secukupnya
h.    Pembungkus plastik
i.     Kertas label
j.     Gas elpiji 3 kg
k.    Lilin 3 batang
l.      Korek
Alat yang digunakan antara lain:
a.    Kompor gas
b.    Tabung gas
c.    Wajan
d.    Pisau
e.    Piring
f.    Wadah baskom
g.    Telenan
h.    Lumpang dan alu

2.     Proses produksi
Proses produksi banana crispy dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
a.      Menyiapkan seluruh alat dan bahan yang dibutuhkan.
b.     Mengupas kulit pisang.
c.      Mengiris daging pisang tipis-tipis.
d.     Menggoreng irisan pisang hingga crispy dan kecokelatan, lalu ditiriskan.
e.     Membuat variasi rasa pada banana crispy, yakni rasa cokelat, manis dan pedas manis.
f.      Rasa cokelat: melelehkan cokelat batang, memasukkan blue band, memasukkan pisang yang telah digoreng pada lelehan cokelat, lalu mengaduk hingga rata.
g.     Rasa manis: melelehkan gula pasir, lalu ditumis menggunakan minyak goreng dan blue band. Memasukkan pisang lalu mengaduk hingga bercampur rata.
h.     Rasa pedas manis: menghaluskan cabai, lalu menumis cabai tersebut menggunakan minyak goreng dan blue band. Menuangkan air gula pasir lalu mengaduk. Memasukkan pisang ke dalam campuran tersebut, lalu mengaduk hingga bercampur rata.
i.       Setelah dingin, kripik pisang siap dikemas dalam pembungkus plastik.
j.      Banana crispy maenyoss siap untuk dipasarkan.

3.     Kapasitas produksi
Produksi banana crispy dilakukan selama dua kali. Produksi pertama menggunakan pisang sebanyak 2 sisir, dihasilkan sebanyak 82 bungkus banana crispy. Sedangkan pada produksi kedua, menggunakan pisang sebanyak 3 sisir, dihasilkan sebanyak 118 bungkus.

C.     Pemasaran
1.      Sasaran pemasaran
Sasaran penjualan banana crispy adalah  mahasiswa, khususnya mahasiswa yang tinggal di asrama HIPMI Pare dan mahasiswa di UNM kampus parangtambung, khususnya di kelas ICP09.
2.     Strategi pemasaran
a.    Produk
Produk yang dihasilkan memiliki variasi rasa, yakni rasa cokelat, manis dan pedas manis.
b.    Harga jual
Harga jual banana crispy perbungkus adalah Rp 1.000,-.
c.    Sistem pemasaran
Pemasaran dilakukan di asrama HIPMI Pare dan kampus UNM Parangtambung.

D.    Keuangan
1.     Modal awal
Modal awal diperoleh dengan iuran sebanyak Rp 40.000/orang. Sehingga modal keseluruhan adalah Rp 120.000. 
2.    Rincian dana
Rincian dana produksi adalah sebagai berikut:
Bahan
Harga persatuan
Jumlah
Total harga
Pisang
Rp 7.000,-
5 sisir
Rp 35.000,-
Gula pasir
Rp 10.500,-
1 kg
Rp 10.500,-
Coklat batang
Rp 14.000,-
1 bungkus
Rp 14.000,-
Minyak goreng 2 L
Rp 22.500,-
1 bungkus
Rp 22.500,-
Cabai
Rp 2.000,-
Secukupnya (2X pembelian)
Rp 4.000,-
Blue band 200 gram
Rp 6.000,-
1 bungkus (200 gram)
Rp 6.000,-
Pembungkus plastik
Rp 3.500,-
2 pack
Rp 7.000,-
Air galon
Rp 4.000,-
1 galon
Rp 4.000,-
Gas elpiji 3 kg
Rp 13.000,-
3 kg
Rp 13.000,-
Lilin
Rp 1.000,-
3 batang
Rp 3.000,-
Korek
Rp 1.000,-
1 bungkus
Rp 1.000,-
Kertas label
Rp 500,-
12 lembar print
Rp 6.000,-
Jumlah


Rp 126.000,-

Hasil penjualan diperoleh 200 bungkus, sehingga diperoleh pendapatan penjualan sebesar:
200 X Rp 1.000,- = Rp. 200.000,-
Pendapatan yang diperoleh kemudian dikurangi modal produksi sehingga diperoleh keuntungan sebesa:
Rp 200.000,-  Rp 126.000,- = Rp. 74.000,-

3.    Rekapitulasi penjualan
Produk banana crispy dijajakan sebanyak dua kali pada tanggal 9 April 2012 dan 26 April 2012. Penjualan pertama sebanyak 82 bungkus, sedangkan penjualan kedua sebanyak 118 bungkus, sehingga total produksi banana crispy adalah 200 bungkus.

1 komentar: