Kamis, 24 Mei 2012

Profil Wirausahawati : Herliana S. lambe


KUMON INSTITUTE OF EDUCATION LEARNING CENTRE TODDOPULI
Nama                       : Herliana S. Lambe
Panggilan                  : ibu lily
                 Tempat/tanggal lahir :  Makassar, 13 Juni 1975
Agama                      : kristen
Pendidikan                : S2 Manajemen Keuangan, Unhas
                   Alamat                      : Jln. Toddopuli V, No.52, Makassar
Hobbi                      : Menyanyi dan reading
                            Nama Perusahaan       : “KIE Learning Centre Toddopuli”
                             Berdiri                    : tahun 2010



Herliana S. Lambe atau yang lebih akrab dipanggil dengan Ibu Lily, adalah salah satu orang yang membuka  kelas kumon di daerah Makassar. Ibu lily ini adalah pemilik kelas Kumon yang ada di Toddopuli V.
Kumon merupakan sebuah tempat belajar matematika dan bahasa inggris. Kumon didirikan oleh bapak toru kumon ppada tahun 1954 di Jepang, dan telah menjadi hak patennya. Pada kelas kumon anak belajar sesui kemampuannya, bahan pelajaran tersusun “small steps” dan dukungan pembimbing untuk setiap individu anak. Pada kelas kumon, anak bisa belajar di atas tingkatan kelasnya dan anak juga belajar  mandiri.  Pada tahun 2008 sudah menyebar di 45 negara dengan jumlah siswa 4,2 juta anak.
Ibu Lily sendiri mengenal atau mengetahui kumon berawal dari keikutsertaannya dalam seminar pengenalan tentang kumon yang dibacanya di surat kabar pada bulan November tahun 2009.  Ibu Lily mengikuti seminar tersebut, niatnya hanya ingin melihat-lihat saja, (mumpung gratis dan bisa mendapat pengetahuan), tapi ternyata muncul sedikit ketertarikan dalam hatinya tentang kumon. Dan satu hal yang membuat Ibu lily merasa surprise dari seminar tersebut adalah bahwa pada akhir seminar tersebut peserta diberi tes matematika. Ibu lily pun heran sejenak tapi dibawa enjoy aja. Hasilnya pun tidak mengecewakan dari 200 peserta seminar hanya 20 orang yang lulus dan Ibu lily adalah salah satunya. Berawal dari situlah ibu lily mulai tertarik ingin membuka kelas kumon. Seiring dengan berjalannya waktu yang disertai dengan seminar-seminar pendalaman tentang kumon yang diikutinya semakin menambah ketertarikan Ibu lily pada kumon.
Ibu Lily resmi membuka kelas kumon pada bulan juli tahun 2010. Ibu Lly membuka kelas kumon matematika. Ibu Lily membuka kelas kumon di rumah kontrakannya, Toddopuli V No.52. Atas tekad dan motivasinya, ibu Lily membuka kelas kumon dari nol dengan dana awal sebesar 70 juta rupiah. Dana ini ini diperoleh dari dana kredit di asuransi. Biaya ini untuk membeli semua perlengkapan kelas yang dibutuhkan seperti meja, kursi, rak buku, ATK, serta aksesoris kelas lain yang dibutuhkan dan juga termasuk sewa kontrakan rumahnya. Selain itu, dana tersebut juga termasuk di dalamnya membayar royalti ke kantor pusat kumon di jakarta atas pembukaan kumon sebesar 320 dollar(senilai 3,2 juta rupiah) sekali bayar untuk kontrak selama 5 tahun (tinggal memperpanjang kontrak jika masa kontrak telah habis).
Ibu Lily atau yang juga biasa disapa dengan mam oleh siswa-siswanya ini memilih bisnis dalam bidang pendidikan. Alasannya adalah karena menurutnya, bisnis yang bergerak dalam dunia pendidikan tidak akan pernah mati. Pangsa pasarnya akan selalu ada. Awal membuka kelas kumon ini tak segampang dan tak seindah yang dibayangkan. 3 bulan pertama, belum ada anak yang mendaftar untuk masuk kelas kumon yang dikelola oleh Ibu Lily. Ibu Lily hanya mengajar satu siswa, dia adalah anaknya sendiri, pearly. Namun hal tersebut tidak membuat Ibu Lily menjadi patah semangat, malah semakin semangat dalam mengelolah kelas kumon ini. Memasuki bulan keempat, sudah ada 5 orang anak yang mendaftarkan dirinya dan 3 orang siswa pindahan dari kelas kumon Jakarta. Anak-anak yang mendaftar tentunya melewati tahapan pendaftaran kelas kumon yang memiliki tahapan-tahapan tertentu. Seiring berjalannya waktu kelas kumon yang dikelolah ooleh Ibu Lily ini semakin berkembang, hingga sekarang Ibu Lily mempunyai 60 siswa dan 4 orang asisten pengajar.
Dalam mengelolah usahanya ini, Ibu Lily juga pernah mengalami pasang surut. Pada tahun 2011, sekitar bulan November-Desember merupakan masa yang cukup sulit bagi Ibu Lily. Pada saat itu Ibu Lily lagi selesai melahirkan dan sempat merasa keteteran dalam mengelolah kelas, dimana harus menghadapi 35 orang siswanya seorang diri. Namun, Ibu Lily tidak menganggap hal itu tidak bisa terselesaikann atau easy going. Ibu Lily tertolong dengan sistem kelas kumon itu sendiri dimana siswa belajar dengan mandiri dan siswa belajar sesuai dengan kemampuannya. Ibu Lily juga mulai menerima asisten pengajar untuk membantunya.
Kelas kumon yang dikelola Ibu Lily ini semakin berkembang, bukan hanya kelas matematika yang dibukanya tetapi juga akan membuka kelas bahasa inggris bulan oktober nanti. Sekarang, kelas kumon toddopuli ini memiliki 60 orang siswa. dalam perbulannya, Ibu Lily bisa mendapatkan kurang lebih 20 juta per bulannya. Namun, Ibu Lily harus membayar royalti perbulan sebesar 50% dari pembayarn siswa per bulannya kepada kantor kumon pusat dan juga membayar honor 4 orang asistennya. Melalui promosi dan pemasangan spanduk atau pamflet Ibu Lily berharap siswanya semakin bertambah. Kelas kumon itu sendiri memiliki program coba gratis untuk menarik minat anak untuk masuk kelas kumon dimana anak belajar dulu di kelas kumon secara gratis dan jika merasa tertarik dengan pembelajarn kumon baru mendaftarkan diri untuk mengikuti kelas kumon itu sendiri.
“Pandai-pandailah melihat peluang, dan beranilah mengambilnya”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar