Kamis, 24 Mei 2012

Laporan Hasil Penjualan : Pembuatan dan Pemasaran Jajanan Tradisioanl


a.   Judul Rencana Wirausaha
      Pembuatan dan Pemasaran Jajanan tradisional

b.  Waktu dan Tempat Kegiatan
          Pelakaanaan kegiatan dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama, produksi dan tahap kedua, pemasaran. Produksi telah dilakukan di jalan Muhajirin III No. 6 dan jalan muhajirin II no. 19 dengan pertimbangan lokasi mudah dijangkau dan strategis.
Tahap pemasaran dilakukan dengan mempersiapkan label dan pengepakan. Pemasaran dilakukan di kampus UNM Parang Tambung dan sekitarnya.  

c.  Pelaksana
Ketua          : Akbar Ruslan (091304006)
Anggota     : Ika Marsilia ( 091304005)
Anggota     : Serli Panoni ( 091304035)
Anggota     : Ria Reski Amelia ( 091304040)
Anggota     : Rosmini ( 091304010)

d.  Produk yang Dihasilkan
Produk yang dihasilkan adalah keripik ubi, barangko dan ubi goreng dengan beragam rasa, yang diproduksi dari ketela pohon dan pisang.

e.  Keunggulan atau Novelty
Dibandingkan dengan produk yang sudah ada, kekuatan dari produk ini adalah menggunakan bahan baku yang murah dan diproduksi dengan beragam cita rasa.

f.   Modal yang Dibutuhkan:
      Modal untuk produksi :           
Pembelian Bahan baku           :
Pisang                                     : Rp 10.000, -
Ubi                                          : Rp. 10.000, -
Minyak Goreng                       : Rp. 12.000, -
Gula                                        : Rp. 11.000, -
Telur                                       : Rp. 6000,-
Santan                                    : Rp. 10000,-
Bumbu                                    : Rp. 16.000,-
Plastik                                     : Rp. .5.000,-
 
        Modal produksi yang dibutuhkan    Rp. 80.000,-

      Proses Pemasaran
Pemasaran yang kami lakukan selama ini di kampus UNM Parangtambung dan sekitarnya, serta rumah-rumah kos.

A.  Deskripsi Usaha
Usaha jajanan tradisional merupakan usaha makanan yang bahan dasarnya terbuat dari singkong dan pisang. Usaha ini memanfaatkan pengolahan singkong dan pisang menjadi produk yang bernilai jual dan menjadi variasi pada hasil olahan singkong dan pisang. Produk olahan singkong ini berupa keripik goreng dan ubi goreng beraneka rasa dan hasil olahan pisang berupa barongko.

2. Analisis Situasi
Singkong dan pisang merupakan tanaman pangan yang banyak terdapat di Indonesia dan tanaman ini mudah untuk dibudidayakan hampir diseluruh daerah di Indonesia. Singkong juga kaya akan karbohidrat dan mudah diolah menjadi produk makanan.
Bahan dasar makanan jajanan tradisional adalah singkong dan pisang selain dengan menggunakan bahan baku asli. Bahan baku produk jajanan tradisioanal diperoleh dari daerah Makassar dan sekitarnya.
Dari segi pemasaran sudah ada banyak produk singkong yang dijual di pasar maupun toko-toko makanan. Untuk itu kami mencoba untuk membuat jajanan tradisional yang berbahan dasar singkong dan pisang, dimana bahan dasarnya mudah untuk diperoleh, harganya terjangkau oleh masyarakat dengan kandungan gizi dan rasa yang tidak kalah dari produk singkong dan pisang yang lain. Selain itu pembuatan jajanan ini akan membuka peluang bisnis atau usaha sampingan mahasiswa UNM di sela-sela kesibukan kuliah untuk meningkatkan jiwa kewirausahaan dan menambah penghasilan mahasiswa.

3. Gambaran Produk
a. Keunikan Produk
Keunikan dari produk yang kami tawarkan adalah bahan dasarnya memanfaatkan singkong dan pisang. Singkong dan pisang yang menjadi bahan dasar jajanan ini mudah didapatkan di banyak tempat tanpa memperhatikan musim tanam sehingga kelanjutan produksi dapat dipertahankan. Selain itu cita rasa akan menggunakan bahan asli.

b. Novelty (Inovasi / Keunggulan Produk)
Produk singkong sudah dikenal masyarakat luas.  Jajanan tradisional berupa keripik  dan ubi goreng  inovasi baru, memiliki kandungan gizi yang tidak kalah dengan produk hasil olahan pabrik. Begitu pula barongko hasil olahan pisang.

4. Lingkungan Tempat Produksi
Tempat produksi jajanan tradisional kami yaitu kripik singkong, ubi goreng, dan barongko berada di jalan Muhajirin III No. 6 . Karena kami berpikir jajanan tradisional kami ini dapat dijangkau oleh mahasiswa karena harganya layak untuk mahasiswa baik itu yang ada di kampus maupun yang ada di rumah-rumah kos. Lokasi ini juga strategis dalam usaha pemasaran produk.


5. Model Bisnis
Model bisnis yang dijalankan dengan model pemasaran langsung di kampus UNM Parang Tambung dan sekitarnya serta rumah-rumah kos..

6. Risiko
Selain memiliki peluang usaha kami juga memiliki resiko yang harus dihadapi dan dicari solusinya. Beberapa resiko yang kami dapati selama ini yaitu:
a. Persaingan
Tempat pemasaran kami yaitu di kampus Sekarang ini banyak makanan yang diproduksi dari singkong dan beranekaragam serta rasa, usaha yang kami lakukan ini untuk menarik minat konsumen dengan melakukan promosi produk secara berkesinambungan serta membuat produk dengan tampilan menarik dengan berbagai rasa sesuai dengan selera konsumen yang diminati pada saat ini.

b. Daya tahan produk
Produk olahan singkong bersifat tahan lama karena diolah sebagai getuk yang menggunakan proses penggorengan. Produk yang kami hasilkan dapat bertahan kurang lebih 1 minggu tanpa bahan pengawet. Namun untuk produk olahan pisang hanya dapat bertahan 1-2 hari. Upaya untuk mengatasi hal tersebut adalah memproduksi dan didistribusikan langsung pada hari itu juga.

B. Produksi
1. Bahan dan Alat Produksi
Usaha pembuatan jajanan tradisional yaitu kripik ubi dan ubi goreng membutuhkan bahan baku berupa singkong dan barongko membutuhkan bahan baku berupa pisang. Bahan baku tersebut tersedia cukup melimpah dan mudah untuk didapatkan serta harganya murah. Bahan pendukung untuk kripik ubi antara lain garam, kapur sirih, minyak goreng, dan cabe rawit. Bahan pendukung untuk ubi goreng adalah garam, bumbu beraneka ragam, dan minyak goreng. Sedangkan Bahan pendukung untuk barongko adalah santan, telur, gula, vanili, dan daun pisang. Peralatan yang digunakan untuk kripik goreng dan ubi goreng adalah kompor, pisau, wajan, panci, talenan, plastik, Peralatan yang digunakan untuk barongko antara lain kompor, panci kukus, pisau, baskom, loyang, mixer, sendok, dan penghalus pisang.

 2. Proses Produksi
Proses pembuatan kripik ubi dan ubi goreng cukup mudah, adapun cara pembuatannya yaitu:
a.   Mengupas ubi kayu, kemudian dicuci lalu dipotong-potong. Untuk kripik dipotong tipis-tipis, daan untuk ubi goreng dipotong menyerupai dadu.
b.   Setelah itu direndam dengan garam secukupnya.  
c.    Ubi yang sudah direndan ditiriskan sampai kelihatan masak..
d.   Menyiapkan bumbu yang akan digunakan untuk mencamopur ubi yang sudah digoreng.
e.   Mencampur kripik ubi dan ubi goreng dengan bumbu yang sudah disiapkan sebelumnya.
f.    Membungkus dan mengemas kripik ubi dan ubi goreng dengan plastik.
g.   Produk kripik ubi dan ubi goreng siap dipasarkan.
Proses pembuatan barongko cukup mudah, adapun cara pembuatannya yaitu:
a.   Membuat tempat barongko yang terbuat dari daun pisang.
b.   Membuat adonan. Pertama mengupas pisang yang sudah masak  kemudian dihaluskan. 
c.    Setelah pisangnya halus, kita membuat santan kelapa.
d.   Setelah itu mencampur gula dengan telur dengan menggunakan mixer.
e.   Setelah itu pisang yang sudah dihaluskan dicampur dengan campuran gula dengan telur tadi yang sudah di mixer.
f.    Semua campuran tersebut dicampur dengan santan secukupnya dan juga vanila secukupnya untuk menambah rasa.
g.   Setelah adonannya sudah selesai, adonan kemudian dimasukkan kedalam tempat barongko yang sudah disiapkan dari awal.
h.   Barongko yang sudah jadi di kukus selama 5 menit.
i.     Barongko siap untuk dipasarkan.

3.  Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi yang sudah dilaksanakan adalah kurang lebih 50 bungkus setiap 1 kali produksi.

C. Pemasaran
1. Sasaran Pemasaran
Konsumen sebagai pengguna produk yang menjadi target pemasaran adalah mahasiswa kampus UNM, dan masyarakat sekitar kampus, dan juga teman-teman di kos-kosan di sekitar kampus. Kami memilih ini karena harga yang kami tawarkan tidak begitu mahal buat mahasiswa.

 2. Strategi Pemasaran
a. Produk
Produk kripik ubi, ubi goreng, dan barongko cocok untuk makanan selingan di saat jam-jam istirahat. Disamping itu makanan ini tidak menggunakan bahan pengawet yang berlebihan  dan aman dikonsumsi. Untuk menarik minat produk makanan jajanan tradisional dikemas dan disajikan menarik, praktis, dan siap dimakan.
b. Harga Jual
Harga jual produk disesuaikan dengan harga pasar yaitu untuk kripik ubi dan ubi goreng sebesar Rp. 1000,00 perbungkus dan untuk barongko Rp. 1500,00 perbungkus. Dengan rasa dan tampilan menarik, jajanan tradisional ini dapat menarik minat para konsumen dan juga kaya akan karbohidrat serta sebagai makanan penunda lapar.


c. Promosi
Promosi jajanan ini dilakukan dengan mendatangi konsumen secara langsung yaitu dengan menawarkan produk tersebut ke mahasiswa dan kos-kosan.
d. Sistem Pemasaran dan Distribusi
Pemasaran produksi langsung mendatangi mahasiswa yang sedang santai di kampus dan temanteman yang ada di kos-kosan.

D. Keuangan
     1. Biaya untuk memulai Bisnis
Modal awal yang terkumpul dari setiap anggota kelompok adalah Rp. 80.000,00. Dana tersebut dialokasikan untuk kebutuhan pengeluaran awal produksi. Berikut ini adalah rincian kebutuhan awal yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha pada awal produksi jajanan tradisional.

Rincian Keuangan

A.  Modal Awal
Rp. 80.000,00
B.   Rincian pengeluaran dan Pendaapatan
1.   Penjualan kripik ubi
a.   Rincian pengeluaran
No
Barang
Harga (Rp.)
1.    
Ubi kayu
10.000,00
2.    
Minyak
12.000,00
3.    
Bumbu
16.000,00
4.    
Plastik
          5.000,00         
Jumlah
43.000,00

b.   Rincian pendapatan
Hasil penjualan kripik ubi Rp. 56.000,00
Keuntungan  Rp. 13.000,00
2.   Penjualan barongko 1
a.   Rincian pengeluaran
No
Barang
Harga (Rp.)
1.    
Pisang
10.000,00
2.    
Santan
10.000,00
3.    
Telur
          6.000,00         
4.    
Gula
11.000,00
Jumlah
37.000,00

b.   Rincian pendapatan
Hasil penjualan Barongko 1 Rp. 49.500,00
Keuntungan  Rp. 12.500,00
3.     Penjualan barongko 2
a.   Rincian pengeluaran
No
Barang
Harga (Rp.)
1.    
Pisang
10.000,00
2.    
Telur
25.000,00
3.    
vanili
1.000,00
4.    
Santan
          8.000,00         
5.    
Daun pisang
10.000,00
Jumlah
49.000,00

b.   Rincian pendapatan
Hasil penjualan kripik ubi Rp. 58.000,00
Keuntungan  Rp. 9.000,00
4.   Penjualan barongko 3
a.   Rincian pengeluaran
No
Barang
Harga (Rp.)
1.    
Pisang
10.000,00
2.    
Sendok  
7500,00
3.    
Santan
          8.000,00         
4.    
vanili
1.000,00
Jumlah
26.500,00


b.   Rincian pendapatan
Hasil penjualan barongko 3 Rp. 58.500,00
Keuntungan  Rp. 32.000,00
5.   Penjualan barongko 4
a.   Rincian pengeluaran
No
Barang
Harga (Rp.)
1.    
Pisang
10.000,00
2.    
Daun pisang
10.000,00
3.    
Gula
6.000,00
4.    
vanili
           1000,00         
5.    
Santan
9000,00
Jumlah
36.000,00

b.   Rincian pendapatan
Hasil penjualan barongko 4 Rp. 60.000,00a
Keuntungan  Rp. 24.000,00
6.   Penjualan barongko 5
a.   Rincian pengeluaran
No
Barang
Harga (Rp.)
1.    
Pisang
10.000,00
2.    
Santan
10.000,00
3.    
vanili
          1.000,00         
Jumlah
21.000,00

b.   Rincian pendapatan
Hasil penjualan barongko 4 Rp. 63.000,00
Keuntungan  Rp. 42.000,00
7.   Penjualan ubi goreng 1
a.   Rincian pengeluaran
No
Barang
Harga (Rp.)
1.    
Ubi
5.000,00
Jumlah
5.000,00

b.   Rincian pendapatan
Hasil penjualan ubi goreng Rp. 33.000,00
Keuntungan  Rp. 27.000,00
8.   Penjualan ubi goreng 2
a.   Rincian pengeluaran
No
Barang
Harga (Rp.)
1.    
Ubi
10.000,00
Jumlah
10.000,00

b.   Rincian pendapatan
Hasil penjualan ubi goreng Rp. 46.000,00
Keuntungan  Rp. 35.000,00

Total keuntungan     = Keuntungan penjualan 1 +2+3+4+5+6+7+8
   = 13.000 + 12.500 + 9.000 + 32.000 + 24.000 + 42.000 + 27.000 +       35.000
                                  = Rp. 194.500,-
      Saldo                    = Modal awal + Keuntungan
                                  = Rp. 80.000 + Rp. 194.500
                                  = Rp. 274.000,-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar