Rabu, 23 Mei 2012

Profil Wirausahawan : Nirwan Nurdin


Pria dengan nama lengkap Nirwan Nurdin ini merupakan salah seorang pengusaha sukses yang berasal dari kota Parepare.  Iwan, begitu sapaan akrab untuk Nirwan Nurdin, lahir di Parepare, 21 Februari 1985. Iwan ini berdomisili di jl. Pancamarga No. 31 Kota Parepare.  Jenis usaha yang dirintis oleh pria berumur 27 tahun ini adalah perdagangan telur antar pulau, khususnya Sulawesi Selatan dengan Kalimantan Timur.  Iwan terinspirasi memulai usaha ini karena melihat kebutuhan pasar akan telur yang kian hari semakin meningkat.  Usaha ini dirintis pada awal tahun 2009 dengan modal awal Rp. 2.700.000,-. Pada tahun pertamanya menjalani usaha ini, Iwan  mendistribusikan 100 rak telur setiap 2 minggu sekali. Telur ini didistribusi ke berbagai daerah di Kalimantan Timur seperti Nunukan, Tarakan, dan masih banyak yang lainnya. Iwan mendistribusikan telur ini dengan menggunakan jasa transportasi laut dalam hal ini kapal PELNI maupun kapal swasta.
Telur – telur yang didistribusi ke Kalimantan ini didapatkan Iwan dari daerah – daerah penghasil telur di Sulawesi Selatan seperti Pinrang, Sidrap dan Enrekang. Telur ini diangkut dengan menggunakan truk milik Iwan sendiri. Untuk membantu menjalankan usahanya ini, Iwan mempekerjakan 4 orang termasuk di dalamnya supir. Karyawan yang direkrut oleh Iwan saat ini masih berasal dari kerabatnya, namun tetap diberikan gaji seperti layaknya karyawan biasa. Gaji yang diberikan untuk karyawan sebesar @ Rp. 1.000.000,-/bulan. 
Seiring dengan perkembangan usahanya, saat ini Iwan mampu mendistribusikan sebanyak 1000 – 3000 rak telur tiap minggunya.  Bertambahnya jumlah telur yang didistribusikan ini disebabkan Iwan menjaga kualitas telur yang didistribusikannya. Menurut pedagang–pedagang telur maupun home industri yang menggunakan telur di Kalimantan, telur yang didistribusikan dari Sulawesi khususunya telur yang didistribusikan Iwan ini lebih bagus dibandingkan telur yang didistribusikan dari Jawa, karena telur yang diperoleh dari Jawa apabila disimpan lebih dari 2 hari maka akan menimbulkan bau seperti obat.
Saat ini keuntungan yang diperoleh oleh ayah dari seorang anak ini adalah Rp. 12.000.000/bulan.  Keuntungan yang seperti itu tidak didapat begitu saja, tentunya terdapat hambatan – hambatan yang ditemui dalam menjalankan usahanya, seperti:
1.   Fluktuasi Harga
Telur yang didistribusikan sering mengalami fluktuasi harga. Harga telur di pasaran dapat berubah sampai 3 kali dalam sebulan.
2.  Kecelakaan
Kecelakaan yang dimaksud adalah rusak, hilang atau pecahnya telur yang didistribusikan sebelum sampai ke tujuan.
3.  Pemasaran
Salah satu hambatan dari jalannya usaha ini adalah masalah pemasaran, karena pemasaran dari usaha yang dijalani Iwan ini hanya dari mulut ke mulut.  Belum melalui jejaring nasional.
4.  Pembayaran dari pelanggan
Iwan sering mendapati pelanggan yang tidak membayar padahal telah menerima telur yang didistribusikannya.
5.  Tenaga kerja
Karyawan yag dimiliki oleh Iwan saat ini masih sedikit, ia masih membutuhkan tenaga kerja untuk membantunya dalam menjalankan usahanya ini.
6.  Pendistribusian
Distribusi telur kadang terhambat dikarenakan kapasitas transportasi laut yang sering mengalami overload sehingga truk pengangkut telur tertahan di dermaga.
7.  Modal
Dalam menjalankan usahanya ini Iwan sering juga terkendala modal.
Hambatan tersebut dapat diatasi melalui pinjaman sesama teman ataupun pinjaman ke bank.
Menurut lulusan S1 Akuntansi Universitas Muhammadiyah Parepare ini, hal yang paling penting dalam menjalankan usaha ini adalah menjaga kepercayaan dari Pemasok telur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar