Rabu, 23 Mei 2012

Profil Wirausahawan : Samsul Bahri

PROFIL PENGUSAHA
NAMA PENGUSAHA    : SYAMSUL BAHRI
NAMA USAHA            : BURUNG LAUT
JENIS USAHA            : JUAL BELI RUMPUT LAUT
ALAMAT                    : JL. CAKALANG JAYA,
                              KEL. SURUTANGAN, KEC. WARA
                              TIMUR, KOTA PALOPO, SUL-SEL.

          Bapak Syamsul Bahri dikenal dengan nama “Daeng Marala” adalah salah seorang pengusaha jual beli rumput laut, yaitu membeli langsung ke petani kemudian menjualnya kembali ke pemilik gudang. Rumput laut yang diperjual belikan ini adalah rumput laut yang dibudidayakan di tampak. Rumput laut yang telah dipanen oleh petani yang kemudian dikeringkan. Rumput laut yang sudah kering inilah yang dibeli beliau untuk kemudian dijual lagi ke penampung yang lebih besar (pemilik gudang). Usaha tersebut, beliau mulai sejak tahun 2003.
Modal awal usaha beliau adalah perahu lengkap dengan mesin. Sebelumnya perahu tersebut digunakan untuk mencari ikan (pukat), perahu tersebut diberi nama “Burung Laut” yang nantinya akan menjadi nama dai usahanya. Menurut beliau, modal utama dari usahanya ini adalah kepercayaan dari para petani, karena ketika selesai menimbang barang dari para petani, beliau tidak langsung mematok harga (hanya gambaran harga dari gudang penampungan). Sehingga petani tidak langsung menerima harga dari hasil panennya. Diawal usahanya, beliau mengalami beberapa kesulitan diantaranya modal berupa uang chash, akses ke tempat petani. Untuk mengatasi hal tersebut beliau meminta kepercayaan dari para petani bahwa harga dari rumput lautnya akan dibayarkan setelah beliau menerima harga dari pemilik gudang. Namun hal yang tersulit bagi beliau diawal usahanya adalah ketika akan mencatat hasil timbangan dari rumput laut petani, karena beliau tidak terlalu pandai dalam menulis, sehingga kadang-kadang beliau meminta batuan orang yang hadir pada saat penimbangan dilakukan. Untuk mengatasi hal tersebut, kata beliau dia hamper setiap hari belajar menulis layaknya anak SD kelas I yang baru menulis. Entah berapa lama beliau belajar sampai dia bisa.
          Sasaran usaha beliau adalah para petani rumput laut yang ada disekitar Kecamatan Malangke, Kabupaten Luwu Utara dan Kecamatan Wara Selatan dan Wara Timur, Kota Palopo. Dalam akses yang cukup jauh tersebut, beliau menggunakan jalur darat untuk wilayah sekitar Songka (Kec. Wara Selatan) dengan menggunakan sepeda motor. Sepeda motor yang pertama yang dimiliki beliau adalah sepeda motor Suzuki CR-80 (hasil keuntungan dari usaha). Untuk wilayah malangke yang sulit untuk akses melalui darat, beliau menggunaan perahu. Untuk pengangkutan dari tempat petani ke temapt yang telah disepakti oleh pemilik gudang, beliau menggunakan perahu. Perahu yang digunakan pertama kalinya adalah perahu dengan muatan 1 ton. Seiring berkembangnya usahanya, beliau telah memiliki karyawan (beliau menyebutnya anggota) untuk menimbang dan megangkut barang (rumput laut) para petani. Selain itu, sampai tahun 2012 ini beliau telah beberapa kali mengganti sepeda motornya dari Suzuki CR-80 ke Yamaha Fitz R, kemudian Yamaha Jupiter MX dan yang terakhir dengan sepeda motor Honda Vario (lihat foto diatas). Begitupun dengan perahu yang digunakan telah beberapa kali diganti dari yang dapat memuat 1 ton hingga 3 ton rumput laut.
          Dalam perjalanan usahanya, beliau mengalami hambatan yaitu ketika akan mengangkut barang ke palopo, kadang cuaca kurang bersahabat (ombak, hujan, angin kencang dan sebagainya). Sehingga beliau menyuruh anggotanya menutupnya dengan plastik. Dalam perjalanan usahanya,beliau banyak merasakan beberapa kali perubahan harga rumput laut dari Rp.2.000,-/kilogram hingga Rp. 8.500,-/kilogram dan sekarang kata beliau harga berkisar Rp. 2.000,-/kilogram. Dalam seminggu beliau menerima rumput laut dari petani berkisar 1 sampai 3 ton. Dan sekarang keuntungan beliau dapat mencapai Rp. 6 juta /bulan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar