Fahrul,
yang sering dipanggil Rul, lahir di desa Masale, 13 Desember 1985. Anak ke-2
dari 3 bersaudara ini telah memulai usahanya saat masih remaja dengan berjualan
pulsa diantara teman–temannya. Usahanya ini tidak bertahan lama karena kadang –
kadang temannya tidak membayar pinjaman mereka. Melihat usahanya tidak mendapat
kemajuan Ia pun beralih haluan menjual barang – barang campuran. Namun, usaha
ini juga tidak cukup bertahan lama. Setelah mengalami berbagai kerugian, Ia pun
sempat berhenti sejenak. Melihat peluang usaha yang ada saat itu, bapak satu
anak tersebut kembali memulai usaha berjualan pulsanya dengan modal yang
berasal dari uang tabungannya sendiri. Ia tak lagi menjual pulsa dikalangan
teman – temannya, tetapi mulai membuka kios kecil – kecilan. Melihat usahanya
mendapat kemajuan, keluarganya mulai memberikan suntikan modal pada bisnis
pulsanya ini. Barang – barang yang mengisi kios pulsanya ini mulai bervariasi
mulai dari pulsa dari bentuk fisik sampai elektrik, kartu perdana dan casing berbagai merk hp. Disamping
menjual pulsa, ia juga berjualan pakaian bersama dengan istrinya dengan membuka
kios disamping tempat penjualan pulsanya. Akan tetapi, usahanya ini pun
terpaksa gulung tikar karena masyarakat disekitar tempatnya berjualan malas melunasi
kredit pakaian mereka. Mereka akhirnya memutuskan untuk fokus pada bisnis pulsa
mereka.
Pada
tahun 2009, pegawai RSKD provinsi Sul – Sel ini pun mulai mengajukan permintaan
pinjaman dana ke bank. Dengan dana bantuan tersebut, kini Rul memiliki 1 kios
pulsa lagi. Usaha penjualan pulsanya pun saat ini
mengalami kemajuan. Saat ini, ia tidak hanya melayani penjualan pulsa tetapi
juga pembayaran tagihan listrik dan telepon. Selain itu, ia juga mulai menjual
hp beberapa buah, MP3, headset, memory
card,dll. Usahanya ini membuat pundi – pundi keuangannya bertambah berat.
Banyaknya anak muda yang sering nongkrong di dekat kios penjualan pulsanya
sambil bermain musik, menariknya untuk membuka usaha yang lain.
Ia pun mulai membuka studio musik yang
terletak tidak jauh dari kios pulsanya. Tempat studio musiknya cukup strategis,
akses kendaraan yang mudah, terletak bersebelahan dengan sebuah sekolah kejuruan, biaya terjangkau, serta tempat yang lumayan sejuk membuat
studio musik ini selalu ramai ditongkrongi oleh anak – anak maupun remaja yang
ingin menyalurkan hobi bermusik mereka ataupun hanya sekadar untuk berteduh
sepulang sekolah. Usaha studio musiknya
ini dibangun bersama dengan saudara dan
seorang temannya. Studio musiknya pun berkembang sejalan dengan bisnis
pulsanya. Saat ditanya apakah ia akan membuka usaha yang lain lagi ia pun hanya
menjawab “ liat peluang saja ”. “ Yang penting itu kita harus bisa melihat
peluang yang ada, selain itu juga harus ada kemauan dari diri sendiri, setelah
itu cintai usaha anda. Kalau masalah modal, yang terpenting itu modal nekat
yang harus tinggi ” katanya sambil tertawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar