A.
Deskripsi
Usaha
Jenis usaha ini bergerak di bidang
penjualan pangan, yakni penjualan kripik pisang, dengan label “BACRY
MaEnYoss”.
Bacry merupakan singkatan dari banana crispy atau dalam bahasa indonesia
disebut kripik pisang, sedangkan maenyoss merupakan singkatan dari nama para
pembuat usaha yakni irmayanti, endang, dan yassaroh. Bahan baku utama yang
digunakan dalam usaha ini adalah pisang. Banana crispy yang diproduksi dibuat
dalam berbagai variasi rasa, yaitu manis, pedas manis, dan coklat. Sasaran
penjualan kripik pisang adalah mahasiswa.
1.
Analisis
Situasi
Pisang merupakan salah satu buah yang
kaya akan vitamin. Pisang dapat dikonsumsi secara langsung jika sudah matang,
dan dapat pula dikonsumsi dengan cara diolah (digoreng, direbus, atau
pengolahan lainnya) terlebih dahulu sebelum dikonsumsi baik dalam keadaan
mentah maupun setelah pisang matang. Buah tersebut mudah diperoleh di hampir semua
pasar yang ada di makassar dengan harga yang terjangkau. Buah pisang juga
selalu tersedia di pasaran dalam jumlah banyak. Umumnya mahasiswa senang
mengkonsumsi makanan camilan yang murah namun enak dan bergizi. Peluang itulah
yang menginspirasi untuk membuat usaha banana crispy.
2.
Waktu
dan Tempat Produksi
Produksi banana crispy dilaksanakan di
asrama II HIPMI Pare, jalan Daeng Tata 1 Blok 4B nomor 7 90224 Makassar. Lokasi
produksi merupakan lingkungan tempat tinggal yassaroh. Pemilihan lokasi
tersebut dikarenakan lokasinya yang cukup luas dan bersih serta alat pengolahan
yang lengkap. Selain itu, lokasi produksi yang dekat dengan pasar hartaco
sehingga mudah memperoleh bahan baku penjualan. Produksi dilakukan sebanyak dua
kali, yakni pada tanggal 8 April 2012 dan 22 April 2012.
3.
Hambatan
Hambatan yang ditemukan selama
menjalankan usaha ini adalah sulitnya mencari waktu luang untuk memproduksi
banana crispy sehingga proses produksi hanya dilaksanakan dua kali.
B.
Produksi
1.
Bahan
dan alat produksi
Bahan yang digunakan dalam pembuatan
banana crispy antara lain:
a.
Pisang
kepok mentah 5 sisir
b.
Cokelat
batang 1 bungkus
c.
Gula
pasir 1 kg
d.
Minyak
goreng 2 L
e.
Cabai
secukupnya
f.
Blue
band 1 bungkus
g.
Air
secukupnya
h.
Pembungkus
plastik
i.
Kertas
label
j.
Gas
elpiji 3 kg
k.
Lilin
3 batang
l.
Korek
Alat yang digunakan antara lain:
a.
Kompor
gas
b.
Tabung
gas
c.
Wajan
d.
Pisau
e.
Piring
f.
Wadah
baskom
g.
Telenan
h.
Lumpang
dan alu
2.
Proses
produksi
Proses produksi banana
crispy dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
a.
Menyiapkan
seluruh alat dan bahan yang dibutuhkan.
b.
Mengupas
kulit pisang.
c.
Mengiris
daging pisang tipis-tipis.
d.
Menggoreng
irisan pisang hingga crispy dan kecokelatan, lalu ditiriskan.
e.
Membuat
variasi rasa pada banana crispy, yakni rasa cokelat, manis dan pedas manis.
f.
Rasa
cokelat: melelehkan cokelat batang, memasukkan blue band, memasukkan pisang
yang telah digoreng pada lelehan cokelat, lalu mengaduk hingga rata.
g.
Rasa
manis: melelehkan gula pasir, lalu ditumis menggunakan minyak goreng dan blue
band. Memasukkan pisang lalu mengaduk hingga bercampur rata.
h.
Rasa
pedas manis: menghaluskan cabai, lalu menumis cabai tersebut menggunakan minyak
goreng dan blue band. Menuangkan air gula pasir lalu mengaduk. Memasukkan
pisang ke dalam campuran tersebut, lalu mengaduk hingga bercampur rata.
i.
Setelah
dingin, kripik pisang siap dikemas dalam pembungkus plastik.
j.
Banana
crispy maenyoss siap untuk dipasarkan.
3.
Kapasitas
produksi
Produksi banana crispy
dilakukan selama dua kali. Produksi pertama menggunakan pisang sebanyak 2
sisir, dihasilkan sebanyak 82 bungkus banana crispy. Sedangkan pada produksi
kedua, menggunakan pisang sebanyak 3 sisir, dihasilkan sebanyak 118 bungkus.
C.
Pemasaran
1.
Sasaran
pemasaran
Sasaran penjualan banana crispy adalah mahasiswa, khususnya mahasiswa yang tinggal di
asrama HIPMI Pare dan mahasiswa di UNM kampus parangtambung, khususnya di kelas
ICP09.
2.
Strategi
pemasaran
a.
Produk
Produk yang dihasilkan memiliki variasi
rasa, yakni rasa cokelat, manis dan pedas manis.
b.
Harga
jual
Harga jual banana crispy perbungkus
adalah Rp 1.000,-.
c.
Sistem
pemasaran
Pemasaran dilakukan di asrama HIPMI
Pare dan kampus UNM Parangtambung.
D.
Keuangan
1.
Modal
awal
Modal awal diperoleh
dengan iuran sebanyak Rp 40.000/orang. Sehingga modal keseluruhan adalah Rp 120.000.
2.
Rincian
dana
Rincian dana produksi adalah sebagai
berikut:
Bahan
|
Harga
persatuan
|
Jumlah
|
Total
harga
|
Pisang
|
Rp
7.000,-
|
5 sisir
|
Rp
35.000,-
|
Gula
pasir
|
Rp 10.500,-
|
1 kg
|
Rp 10.500,-
|
Coklat
batang
|
Rp
14.000,-
|
1 bungkus
|
Rp
14.000,-
|
Minyak
goreng 2 L
|
Rp
22.500,-
|
1 bungkus
|
Rp
22.500,-
|
Cabai
|
Rp 2.000,-
|
Secukupnya
(2X pembelian)
|
Rp
4.000,-
|
Blue band
200 gram
|
Rp
6.000,-
|
1 bungkus
(200 gram)
|
Rp
6.000,-
|
Pembungkus
plastik
|
Rp
3.500,-
|
2 pack
|
Rp 7.000,-
|
Air galon
|
Rp
4.000,-
|
1 galon
|
Rp
4.000,-
|
Gas
elpiji 3 kg
|
Rp
13.000,-
|
3 kg
|
Rp
13.000,-
|
Lilin
|
Rp
1.000,-
|
3 batang
|
Rp
3.000,-
|
Korek
|
Rp
1.000,-
|
1 bungkus
|
Rp
1.000,-
|
Kertas
label
|
Rp 500,-
|
12 lembar
print
|
Rp
6.000,-
|
Jumlah
|
|
|
Rp
126.000,-
|
Hasil penjualan diperoleh 200 bungkus,
sehingga diperoleh pendapatan penjualan sebesar:
200 X Rp 1.000,- = Rp. 200.000,-
Pendapatan yang diperoleh kemudian
dikurangi modal produksi sehingga diperoleh keuntungan sebesa:
Rp 200.000,-
Rp 126.000,- = Rp.
74.000,-
3.
Rekapitulasi
penjualan
Produk banana crispy
dijajakan sebanyak dua kali pada tanggal 9 April 2012 dan 26 April 2012. Penjualan
pertama sebanyak 82 bungkus, sedangkan penjualan kedua sebanyak 118 bungkus,
sehingga total produksi banana crispy adalah 200 bungkus.
waaaa, lumayan juga tuh gan hasilnya
BalasHapus