PROFIL PENGUSAHA
Nama :
Raehang, S.Pd
Tempat/tanggal lahir : Polman, 31 Desember 1968
Alamat : Perumahan Taman
Kalimata, Gowa
Status : Kawin
Nama Suami :
Samsahril, Spd
Jumlah anak : Nur Wahyuni
dan Nur Khairil
Pendidikan terakhir : S1
Pekerjaan tetap : Guru
PROFIL USAHA
Nama Usaha : “Butik RaiSam”
Wanita
kelahiran Polman ini terlihat sangat sederhana dengan jilbab merah yang sepadan
dengan sweater merah bergaris yang beliau kenankan. Wanita yang memiliki 2 anak
ini ini lebih mudah dikenali sebagai seorang guru daripada seorang pengusaha
butik yang sangat sukses. Wanita yang
kini berusia 44 tahun ini telah memiliki 3 butik, diantaranya 1 di wilayah gowa
dan 2 di wilayah Makassar. Wanita yang sebenarnya berprofesi sebagai guru di
salah satu sekolah swasta di Gowa ini memulai usaha butiknya pada tahun 2006,
yang berarti sekarang sudah berjalan sekitar 6 tahun. Usahanya ini berawal dari
usulan suaminya, bapak Samsahril yang mengatakan bahwa sebaiknya ia membuka
butik saja, karena selain beliau sangat suka mengkoleksi baju-baju rancangannya
sendiri, tetangganya juga sangat menyukai baju-baju buatan ibu Han biasa ia disapa.
Setelah meminta usulan dari kedua
anaknya, akhirnya beliau memutuskan untuk mencoba membuka usaha butik
pertamanya yang berlokasi di samping rumahnya yang beliau beri nama “Butik RaiSam”
yang ia ambil dari namanya dan nama suaminya. Modal awal usahanya senilai ± Rp.
75.000.000,00. Termasuk sewa bangunan dan bahan-bahan pakaian yang beliau ingin
produksi. Yang lebih menarik, beliau lebih berfokus pada baju hasil
rancangannya sendiri, walaupun beliau juga menjual pakaian yang beliau beli
dari luar kota. Saat membuka butik pertamanya, beliau sudah bekerja sama dengan
tukang jahit langganan sebelumnya. Sehingga beliau tidak terlalu sulit untuk
mencari orang untuk bekerja sama dengannya. Pakaian yang beliau pasarkan mulai
dari setelan jas, pakaian pesta, gaun, bahkan beliau juga menerima pesanan dari
pelanggannya.
Setelah usahanya berjalan selama 5
bulan, ternyata keuntungan dari usahanya lumayan besar yaitu ± Rp. 30.000.000,00. Akhirnya beliau memberanikan
diri untuk membuka usaha keduanya di wilayah Makassar, tepatnya di Mall
Panakukang. Setelah berjalan 3 tahun pertama beliau sudah memiliki butik
sebanyak 3 buah dengan omset penjualan Rp. 50.000.000,00 / bulan. Saat saya
singgung tentang penghasilannya sebagai guru, beliau hanya menjawab dengan
setengah tertawa “ini pastinya sangat jauh berbeda dengan penghasilan saya sebagai
guru, alhamdulillah yah” jawabnya. Walapupun keuntungan dari butiknya jauh
lebih banyak dari gajinya sebagai guru, beliau tetap menyukai pekerjaannya
sebagai guru. “Berjualan sangat berbeda dengan mengajar, kalau megajar kita
berhadapan dengan benda hidup (siswa), sedangkan saat jualan kita berhadapan
dengan benda mati (pakaian)” katanya.
Untuk pakaian yang ia jual di
butiknya, seminggu 2 kali ia dan suaminya ke Bandung untuk berburu
pakaia-pakaian dengan model terbaru, “sekalian liburan” kata pak Sam. Untuk dua
butiknya yang ada di Makassar, beliau mempercayakan kepada ipar dan adik
kandungnya, dan sesekali jika ia tidak sibuk ia bersama sang suami tercinta
pergi untuk sekedar mengecek keadaan butiknya. “Walaupun sudah jadi pengusaha,
kewajiban sebagai guru, isteri dan ibu harus tetap jalan” kata beliau. Dari
penghasilan butiknya, beliau sudah bisa merenovasi rumahnya yang mewah,
memiliki 2 mobil, dan 1 motor untuk masing-masing putra-puteri tersayang mereka
nurul dan riri. “Saat jadi guru dan sekarang sudah menjadi guru sekaligus
pengusaha, perhatian mama tetap sama”, kata nurul dan riri seraya tersenyum.
Satu motto dari ibu Han yaitu, “Memang
benar kata pepatah, bahwa pembeli adalah raja. Jadi layanilah pembeli mu
selayaknya raja, sehingga ia akan terkesan dan merasa nyawan berada di toko
anda, hal itu akan menyebabkan mereka akan kembali terus dan terus ke tempat
anda. Harga bisa diatur tapi pelayanan adalah sesuatu yang tidak bisa diatur”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar