Pria
dengan nama lengkap Nirwan Nurdin ini merupakan salah seorang pengusaha sukses yang
berasal dari kota Parepare. Iwan, begitu
sapaan akrab untuk Nirwan Nurdin, lahir di Parepare, 21 Februari 1985. Iwan ini
berdomisili di jl. Pancamarga No. 31 Kota Parepare. Jenis usaha yang dirintis oleh pria berumur
27 tahun ini adalah perdagangan telur antar pulau, khususnya Sulawesi Selatan
dengan Kalimantan Timur. Iwan
terinspirasi memulai usaha ini karena melihat kebutuhan pasar akan telur yang kian
hari semakin meningkat. Usaha ini
dirintis pada awal tahun 2009 dengan modal awal Rp. 2.700.000,-. Pada tahun
pertamanya menjalani usaha ini, Iwan mendistribusikan
100 rak telur setiap 2 minggu sekali. Telur ini didistribusi ke berbagai daerah
di Kalimantan Timur seperti Nunukan, Tarakan, dan masih banyak yang lainnya.
Iwan mendistribusikan telur ini dengan menggunakan jasa transportasi laut dalam
hal ini kapal PELNI maupun kapal swasta.
Telur – telur yang didistribusi ke Kalimantan ini didapatkan
Iwan dari daerah – daerah penghasil telur di Sulawesi Selatan seperti Pinrang,
Sidrap dan Enrekang. Telur ini diangkut dengan menggunakan truk milik Iwan
sendiri. Untuk membantu menjalankan usahanya ini, Iwan mempekerjakan 4 orang
termasuk di dalamnya supir. Karyawan yang direkrut oleh Iwan saat ini masih
berasal dari kerabatnya, namun tetap diberikan gaji seperti layaknya karyawan
biasa. Gaji yang diberikan untuk karyawan sebesar @ Rp. 1.000.000,-/bulan.
Seiring dengan perkembangan usahanya, saat ini Iwan mampu
mendistribusikan sebanyak 1000 – 3000 rak telur tiap minggunya. Bertambahnya jumlah telur yang
didistribusikan ini disebabkan Iwan menjaga kualitas telur yang
didistribusikannya. Menurut pedagang–pedagang telur maupun home industri yang
menggunakan telur di Kalimantan, telur yang didistribusikan dari Sulawesi
khususunya telur yang didistribusikan Iwan ini lebih bagus dibandingkan telur
yang didistribusikan dari Jawa, karena telur yang diperoleh dari Jawa apabila
disimpan lebih dari 2 hari maka akan menimbulkan bau seperti obat.
Saat ini keuntungan yang diperoleh oleh ayah dari seorang
anak ini adalah Rp. 12.000.000/bulan.
Keuntungan yang seperti itu tidak didapat begitu saja, tentunya terdapat
hambatan – hambatan yang ditemui dalam menjalankan usahanya, seperti:
1. Fluktuasi
Harga
Telur
yang didistribusikan sering mengalami fluktuasi harga. Harga telur di pasaran
dapat berubah sampai 3 kali dalam sebulan.
2. Kecelakaan
Kecelakaan
yang dimaksud adalah rusak, hilang atau pecahnya telur yang didistribusikan
sebelum sampai ke tujuan.
3. Pemasaran
Salah
satu hambatan dari jalannya usaha ini adalah masalah pemasaran, karena
pemasaran dari usaha yang dijalani Iwan ini hanya dari mulut ke mulut. Belum melalui jejaring nasional.
4. Pembayaran
dari pelanggan
Iwan
sering mendapati pelanggan yang tidak membayar padahal telah menerima telur
yang didistribusikannya.
5. Tenaga
kerja
Karyawan
yag dimiliki oleh Iwan saat ini masih sedikit, ia masih membutuhkan tenaga
kerja untuk membantunya dalam menjalankan usahanya ini.
6. Pendistribusian
Distribusi
telur kadang terhambat dikarenakan kapasitas transportasi laut yang sering
mengalami overload sehingga truk pengangkut telur tertahan di dermaga.
7. Modal
Dalam
menjalankan usahanya ini Iwan sering juga terkendala modal.
Hambatan tersebut dapat
diatasi melalui pinjaman sesama teman ataupun pinjaman ke bank.
Menurut lulusan S1
Akuntansi Universitas Muhammadiyah Parepare ini, hal yang paling penting dalam
menjalankan usaha ini adalah menjaga kepercayaan dari Pemasok telur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar