Sabtu 16 mei 2012 kami
telah mewawancarai seorang pengusaha yang bergerak di bidang boga dan
perdagangan yang bernama Ikhwanuddin namun kami lebih akrab menyapanya dengan
sapaan kak Ikhwan. Kak Ikhwan merupakan mahasiswa di jurusan Pendidikan Bahasa
Jerman Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Makassar. Kak Ikhwan
sekarang menjabat sebagai direktur di sebuah pabrik roti dengan brand “Basmalah
Cake”, selain itu kak Ikhwan juga merupakan pemilik dari basmalah fresh. Saat
kami berkunjung ke tempat kak Ikhwan, di depan Mesjid Ulil Albab UNM Parang Tambung,
tampak kak Ikhwan sedang asyik melayani para pelanggannya. Namun, kak Ikhwan
bersedia meluangkan waktunya untuk kami.
Usaha yang digeluti
oleh kanda Ikhwanuddin sekarang, berawal dari seorang temannya yang bernama Yusran
yang memberitahukannya tentang keberadaan sebuah mesin pembuat roti yang tidak
difungsikan lagi, “usaha saya ini berawal ketika saya diberitahukan oleh kak Yusran,
bahwa ada sebuah pabrik roti yang tidak difungsikan lagi, dan dari informasi
itu saya terinspirasi dan memutuskan untuk mengikuti PMW (Program Mahasiswa
Wirausaha) yang diadakan oleh Universitas Negeri Makassar”.
Ujar pria kelahiran Jauh Pandang 22 Desember 1988 ini. ketika kami menanyakan tentang modal awal yang kak Ikhwan gunakan, kak Ikhwan menjawab bahwa modal yang ia gunakan berasal dari beberapa pihak, “modal yang saya gunakan berasal dari PMW senilai Rp 23.000.000, dari dekan FMIPA UNM senilai Rp 7.000.000, dan dari mitra fajar senilai Rp 8.000.000.” Jawabnya.
Ujar pria kelahiran Jauh Pandang 22 Desember 1988 ini. ketika kami menanyakan tentang modal awal yang kak Ikhwan gunakan, kak Ikhwan menjawab bahwa modal yang ia gunakan berasal dari beberapa pihak, “modal yang saya gunakan berasal dari PMW senilai Rp 23.000.000, dari dekan FMIPA UNM senilai Rp 7.000.000, dan dari mitra fajar senilai Rp 8.000.000.” Jawabnya.
Kanda Ikhwan mengatakan
bahwa produk roti yang ia pasarkan sekarang bahan dasarnya adalah terigu dan
gula sedangkan untuk produk es buahnya bahan dasarnya adalah aneka buah, gula,
dan es. Di awal ia merintis usahanya kanda Ikhwanuddin banyak menerima cibiran
dari orang-orang di sekitarnya. Ada yang mengatakan bahwa kak Ikhwan lebih
mengutamakan usahanya ketimbang kuliahnya, namun kak Ikhwan menanggapi semua
cibiran itu dengan tetap berpikir positif, “cara saya mengatasi semua masalah
yang saya hadapi adalah dengan selalu berpikir positif karena masalah adalah
tantangan buat saya.” Ujar kak Ikhwan.
Berbicara mengenai
omset yang diperolehnya sekarang kak Ikhwan mengatakan bahwa sekarang omset
yang diterimanya dari penjualan roti kurang lebih senilai Rp 12.000.000 per
bulannya, sedangkan untuk penjualan es buah offset yang kak Ikhwan trima
sekitar Rp 500.000 per bulannya.
Di
akhir wawancara kami kak Ikhwan berpesan, “lakukanlah apa yang kebanyakan orang
tidak lakukan saat ini, sehingga nanti kita akan menikmati apa yang kebanyakan
orang tidak nikmati.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar