a. Judul Rencana Wirausaha
Pembuatan dan
Pemasaran Jajanan tradisional
b. Waktu dan Tempat Kegiatan
Pelakaanaan kegiatan dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama, produksi dan tahap kedua, pemasaran. Produksi telah
dilakukan di jalan Muhajirin III No. 6 dan jalan
muhajirin II no. 19 dengan pertimbangan lokasi mudah dijangkau dan strategis.
Tahap
pemasaran dilakukan dengan mempersiapkan label dan pengepakan. Pemasaran dilakukan di kampus
UNM Parang Tambung dan sekitarnya.
c. Pelaksana
Ketua : Akbar Ruslan (091304006)
Anggota : Ika Marsilia ( 091304005)
Anggota : Serli Panoni ( 091304035)
Anggota : Ria Reski Amelia ( 091304040)
d. Produk yang Dihasilkan
Produk yang dihasilkan adalah keripik ubi, barangko dan ubi goreng dengan beragam rasa, yang diproduksi dari
ketela pohon dan pisang.
e. Keunggulan atau Novelty
Dibandingkan dengan produk yang sudah ada, kekuatan dari produk ini adalah
menggunakan bahan baku
yang murah dan diproduksi dengan beragam cita rasa.
f.
Modal yang
Dibutuhkan:
Modal untuk produksi :
Pembelian Bahan baku :
Pisang : Rp 10.000, -
Ubi : Rp. 10.000, -
Minyak Goreng : Rp. 12.000, -
Gula : Rp. 11.000, -
Telur : Rp. 6000,-
Santan : Rp. 10000,-
Bumbu : Rp. 16.000,-
Plastik : Rp. .5.000,-
Modal produksi yang dibutuhkan Rp.
80.000,-
Proses Pemasaran
Pemasaran yang kami lakukan selama ini di kampus UNM Parangtambung dan sekitarnya, serta rumah-rumah kos.
A. Deskripsi Usaha
Usaha jajanan tradisional merupakan usaha makanan yang bahan dasarnya terbuat dari
singkong dan pisang. Usaha ini memanfaatkan pengolahan singkong dan
pisang menjadi produk yang bernilai jual dan menjadi variasi
pada hasil olahan singkong dan pisang. Produk olahan singkong ini berupa keripik goreng dan ubi
goreng beraneka rasa dan hasil olahan pisang berupa barongko.
2. Analisis Situasi
Singkong dan
pisang merupakan tanaman pangan yang banyak terdapat di
Indonesia dan tanaman ini mudah untuk dibudidayakan hampir diseluruh daerah di
Indonesia. Singkong juga kaya akan karbohidrat dan mudah diolah menjadi produk
makanan.
Bahan dasar makanan jajanan tradisional adalah singkong dan
pisang selain dengan menggunakan bahan baku asli. Bahan baku
produk jajanan tradisioanal diperoleh dari daerah Makassar dan
sekitarnya.
Dari segi pemasaran sudah ada banyak produk singkong yang
dijual di pasar maupun toko-toko makanan. Untuk itu kami mencoba untuk membuat jajanan
tradisional yang berbahan dasar singkong dan
pisang, dimana bahan dasarnya mudah untuk diperoleh, harganya
terjangkau oleh masyarakat dengan kandungan gizi dan rasa yang tidak kalah dari
produk singkong dan pisang yang lain. Selain itu pembuatan jajanan
ini akan membuka peluang bisnis atau usaha sampingan mahasiswa UNM di sela-sela
kesibukan kuliah untuk meningkatkan jiwa kewirausahaan dan menambah penghasilan
mahasiswa.
3. Gambaran Produk
a. Keunikan Produk
Keunikan dari produk yang kami tawarkan adalah bahan
dasarnya memanfaatkan singkong dan pisang. Singkong dan pisang yang menjadi bahan dasar jajanan ini mudah
didapatkan di banyak tempat tanpa memperhatikan musim tanam sehingga kelanjutan
produksi dapat dipertahankan. Selain itu cita rasa akan menggunakan bahan asli.
b. Novelty (Inovasi / Keunggulan Produk)
Produk singkong sudah dikenal masyarakat luas. Jajanan tradisional berupa keripik dan ubi goreng inovasi baru, memiliki kandungan gizi yang
tidak kalah dengan produk hasil
olahan pabrik. Begitu pula barongko hasil olahan pisang.
4. Lingkungan Tempat Produksi
Tempat produksi jajanan tradisional kami yaitu kripik
singkong, ubi goreng, dan barongko berada di jalan Muhajirin III No. 6 . Karena
kami berpikir jajanan tradisional kami ini dapat dijangkau oleh mahasiswa
karena harganya layak untuk mahasiswa baik itu yang ada di kampus maupun yang
ada di rumah-rumah kos. Lokasi ini juga strategis dalam usaha pemasaran produk.
5. Model Bisnis
Model bisnis yang dijalankan dengan model pemasaran
langsung di kampus UNM Parang Tambung dan sekitarnya serta rumah-rumah kos..
6. Risiko
Selain memiliki peluang usaha kami juga memiliki resiko
yang harus dihadapi dan dicari solusinya. Beberapa resiko yang kami dapati
selama ini yaitu:
a. Persaingan
Tempat pemasaran kami yaitu di kampus Sekarang ini banyak makanan yang
diproduksi dari singkong dan beranekaragam serta rasa, usaha yang kami lakukan
ini untuk menarik minat konsumen dengan melakukan promosi produk secara
berkesinambungan serta membuat produk dengan tampilan menarik dengan berbagai
rasa sesuai dengan selera konsumen yang diminati pada saat ini.
b. Daya tahan produk
Produk olahan singkong bersifat tahan lama karena diolah sebagai getuk yang
menggunakan proses penggorengan. Produk yang kami hasilkan dapat bertahan
kurang lebih 1 minggu tanpa bahan pengawet. Namun untuk produk olahan pisang
hanya dapat bertahan 1-2 hari. Upaya untuk mengatasi hal tersebut adalah
memproduksi dan didistribusikan langsung pada hari itu juga.
B. Produksi
1. Bahan dan Alat Produksi
Usaha pembuatan jajanan tradisional yaitu kripik ubi dan ubi goreng membutuhkan
bahan baku berupa singkong dan barongko membutuhkan bahan baku berupa pisang.
Bahan baku tersebut tersedia cukup melimpah dan mudah untuk didapatkan serta
harganya murah. Bahan pendukung untuk kripik ubi antara lain garam, kapur
sirih, minyak goreng, dan cabe rawit. Bahan pendukung untuk ubi goreng adalah
garam, bumbu beraneka ragam, dan minyak goreng. Sedangkan Bahan pendukung untuk
barongko adalah santan, telur, gula, vanili, dan daun pisang. Peralatan yang
digunakan untuk kripik goreng dan ubi goreng adalah kompor, pisau, wajan,
panci, talenan, plastik, Peralatan yang digunakan untuk barongko antara lain
kompor, panci kukus, pisau, baskom, loyang, mixer, sendok, dan penghalus
pisang.
2. Proses Produksi
Proses pembuatan kripik ubi dan ubi goreng cukup mudah, adapun cara pembuatannya yaitu:
a.
Mengupas ubi kayu, kemudian dicuci lalu
dipotong-potong. Untuk kripik dipotong tipis-tipis, daan untuk ubi goreng
dipotong menyerupai dadu.
b.
Setelah itu direndam dengan garam secukupnya.
c.
Ubi yang sudah direndan ditiriskan sampai kelihatan
masak..
d.
Menyiapkan bumbu yang akan digunakan untuk mencamopur ubi yang sudah
digoreng.
e.
Mencampur kripik ubi dan ubi goreng dengan bumbu yang sudah
disiapkan sebelumnya.
f.
Membungkus dan mengemas kripik ubi dan
ubi goreng dengan plastik.
g. Produk kripik
ubi dan ubi goreng siap
dipasarkan.
Proses pembuatan barongko cukup mudah, adapun cara pembuatannya yaitu:
a.
Membuat tempat barongko yang terbuat dari daun pisang.
b.
Membuat adonan. Pertama mengupas
pisang yang sudah masak kemudian dihaluskan.
c.
Setelah pisangnya halus, kita membuat santan kelapa.
d.
Setelah itu mencampur gula dengan telur dengan
menggunakan mixer.
e.
Setelah itu pisang yang sudah dihaluskan dicampur dengan
campuran gula dengan telur tadi yang sudah di mixer.
f.
Semua campuran tersebut dicampur dengan santan secukupnya
dan juga vanila secukupnya untuk menambah rasa.
g.
Setelah adonannya sudah selesai, adonan kemudian
dimasukkan kedalam tempat barongko yang sudah disiapkan dari awal.
h.
Barongko yang sudah jadi di kukus selama 5 menit.
i.
Barongko siap untuk dipasarkan.
3. Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi yang sudah
dilaksanakan adalah kurang lebih 50 bungkus setiap 1 kali produksi.
C.
Pemasaran
1. Sasaran
Pemasaran
Konsumen
sebagai pengguna produk yang menjadi target pemasaran adalah mahasiswa kampus
UNM, dan masyarakat sekitar kampus, dan juga teman-teman di kos-kosan di
sekitar kampus. Kami
memilih ini karena harga yang kami tawarkan tidak begitu mahal buat mahasiswa.
2. Strategi Pemasaran
a. Produk
Produk kripik
ubi, ubi goreng, dan barongko cocok untuk makanan selingan di saat jam-jam
istirahat. Disamping
itu makanan ini tidak menggunakan bahan pengawet yang berlebihan dan aman dikonsumsi. Untuk menarik minat
produk makanan jajanan tradisional dikemas dan disajikan menarik,
praktis, dan siap dimakan.
b. Harga Jual
Harga
jual produk disesuaikan dengan harga pasar yaitu untuk kripik ubi dan ubi
goreng sebesar
Rp. 1000,00
perbungkus dan untuk barongko Rp. 1500,00 perbungkus. Dengan rasa dan
tampilan menarik, jajanan tradisional ini dapat menarik minat para
konsumen dan juga kaya akan karbohidrat serta sebagai makanan penunda lapar.
c. Promosi
Promosi jajanan
ini
dilakukan dengan mendatangi konsumen secara langsung yaitu dengan menawarkan
produk tersebut ke mahasiswa dan kos-kosan.
d. Sistem Pemasaran
dan Distribusi
Pemasaran
produksi langsung mendatangi mahasiswa yang sedang santai di
kampus dan teman–teman
yang ada di kos-kosan.
D. Keuangan
1. Biaya untuk memulai Bisnis
Modal awal yang
terkumpul dari setiap anggota kelompok adalah Rp. 80.000,00. Dana tersebut
dialokasikan untuk kebutuhan pengeluaran awal produksi. Berikut ini adalah
rincian kebutuhan awal yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha pada awal
produksi jajanan tradisional.
Rincian Keuangan
A. Modal
Awal
Rp.
80.000,00
B.
Rincian pengeluaran dan Pendaapatan
1.
Penjualan kripik ubi
a.
Rincian pengeluaran
No
|
Barang
|
Harga
(Rp.)
|
1.
|
Ubi
kayu
|
10.000,00
|
2.
|
Minyak
|
12.000,00
|
3.
|
Bumbu
|
16.000,00
|
4.
|
Plastik
|
5.000,00
|
Jumlah
|
43.000,00
|
b.
Rincian pendapatan
Hasil
penjualan kripik ubi Rp. 56.000,00
Keuntungan Rp. 13.000,00
2.
Penjualan barongko 1
a.
Rincian pengeluaran
No
|
Barang
|
Harga
(Rp.)
|
1.
|
Pisang
|
10.000,00
|
2.
|
Santan
|
10.000,00
|
3.
|
Telur
|
6.000,00
|
4.
|
Gula
|
11.000,00
|
Jumlah
|
37.000,00
|
b.
Rincian pendapatan
Hasil penjualan
Barongko 1 Rp. 49.500,00
Keuntungan Rp. 12.500,00
3.
Penjualan barongko 2
a.
Rincian pengeluaran
No
|
Barang
|
Harga
(Rp.)
|
1.
|
Pisang
|
10.000,00
|
2.
|
Telur
|
25.000,00
|
3.
|
vanili
|
1.000,00
|
4.
|
Santan
|
8.000,00
|
5.
|
Daun
pisang
|
10.000,00
|
Jumlah
|
49.000,00
|
b.
Rincian pendapatan
Hasil penjualan
kripik ubi Rp. 58.000,00
Keuntungan Rp. 9.000,00
4.
Penjualan barongko 3
a.
Rincian pengeluaran
No
|
Barang
|
Harga
(Rp.)
|
1.
|
Pisang
|
10.000,00
|
2.
|
Sendok
|
7500,00
|
3.
|
Santan
|
8.000,00
|
4.
|
vanili
|
1.000,00
|
Jumlah
|
26.500,00
|
b.
Rincian pendapatan
Hasil penjualan
barongko 3 Rp. 58.500,00
Keuntungan Rp. 32.000,00
5.
Penjualan barongko 4
a.
Rincian pengeluaran
No
|
Barang
|
Harga
(Rp.)
|
1.
|
Pisang
|
10.000,00
|
2.
|
Daun
pisang
|
10.000,00
|
3.
|
Gula
|
6.000,00
|
4.
|
vanili
|
1000,00
|
5.
|
Santan
|
9000,00
|
Jumlah
|
36.000,00
|
b.
Rincian pendapatan
Hasil penjualan
barongko 4 Rp. 60.000,00a
Keuntungan Rp. 24.000,00
6.
Penjualan barongko 5
a.
Rincian pengeluaran
No
|
Barang
|
Harga
(Rp.)
|
1.
|
Pisang
|
10.000,00
|
2.
|
Santan
|
10.000,00
|
3.
|
vanili
|
1.000,00
|
Jumlah
|
21.000,00
|
b.
Rincian pendapatan
Hasil
penjualan barongko 4 Rp. 63.000,00
Keuntungan Rp. 42.000,00
7.
Penjualan ubi goreng 1
a.
Rincian pengeluaran
No
|
Barang
|
Harga
(Rp.)
|
1.
|
Ubi
|
5.000,00
|
Jumlah
|
5.000,00
|
b.
Rincian pendapatan
Hasil
penjualan ubi goreng Rp. 33.000,00
Keuntungan Rp. 27.000,00
8.
Penjualan ubi goreng 2
a.
Rincian pengeluaran
No
|
Barang
|
Harga
(Rp.)
|
1.
|
Ubi
|
10.000,00
|
Jumlah
|
10.000,00
|
b.
Rincian pendapatan
Hasil
penjualan ubi goreng Rp. 46.000,00
Keuntungan Rp. 35.000,00
Total
keuntungan = Keuntungan penjualan 1
+2+3+4+5+6+7+8
= 13.000 + 12.500
+ 9.000 + 32.000 + 24.000 + 42.000 + 27.000 + 35.000
= Rp. 194.500,-
Saldo =
Modal awal + Keuntungan
= Rp. 80.000 +
Rp. 194.500
= Rp.
274.000,-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar